Moluskum kontagiosum atau molluscum contagiosum adalah infeksi pada kulit yang disebabkan oleh virus, kondisi ini dapat berupa tonjolan berwarna putih, atau berbintil seperti mutiara. Jika terjadi pada daerah kemaluan, dapat menjadi salah satu penyakit menular seksual.
Tonjolan tersebut bisa muncul di mana saja, termasuk wajah, leher, lengan, kaki, perut, dan area genital. Moluskum kontagiosum juga dapat muncul sendiri atau berkelompok. Tanda-tandanya jarang ditemukan di telapak tangan atau kaki.
Penyebab Moluskum kontagiosum
Virus pox penyebab terjadinya penyakit moluskum kontagiosum menyebar secara langsung dari orang ke orang melalui kontak fisik atau melalui fomit (benda mati yang dapat dikendarai oleh virus).
Virus ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya karena bersentuhan atau karena pasien menggaruk lesi yang ada dan menyentuh bagian tubuh lainnya. Penyebaran ini disebut dengan autoinokulasi. Bercukur merupakan salah satu aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya autoinokulasi.
Konsultasikan kondisi kesehatan kamu dengan klinik raphael secara gratis melalui meng-klik gambar dibawah ini. Tunggu apalagi segera konsultasikan secepatnya karena kami akan berikan solusi yang terbaik.
Tanda dan Gejala Moluskum kontagiosum
Moluskum kontagiosum baru terlihat setelah 6 bulan kemudian setelah kontak dengan penderita. Masa inkubasi penyakit ini rata-rata antara 2-7 minggu. Berikut ciri-ciri terjadinya moluskum kontagiosum adalah:
- Munculnya benjolan tunggal atau berkelompok hingga 20 buah
- Benjolan kecil, tampak mengkilap, teksturnya halus
- Diameter 2-5 milimeter
- Bisa muncul di mana saja kecuali telapak tangan dan telapak kaki
- Sering terlihat di wajah, perut, lengan, kaki, paha dalam, hingga kelamin
Gejala-gejala moluskum kontagiosum di atas kadang tidak disadari penderitanya karena tidak menimbulkan rasa nyeri. Namun pada orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, gejala dan benjolan yang muncul bisa jadi lebih besar.
Pencegahan Moluskum kontagiosum
Pencegahannya moluskum kontagiosum adalah dengan menghindari kontak fisik dengan penderita yang terinfeksi virus penyebab moluskum kontagiosum. Selain itu, diperlukan adanya kedisiplinan dalam menjaga kebersihan, khususnya dalam menerapkan cara cuci tangan yang baik dan benar.
Berhati-hati dalam penggunaan barang di tempat umum, serta dalam berolahraga dapat membantu mencegah timbulnya penyakit ini. Sebaiknya, tidak menggunakan barang pribadi, seperti handuk, pakaian, secara bersamaan
Pengobatan Moluskum kontagiosum
Benjolan dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, pengobatan tetap penting dilakukan untuk menjaga agar virus tidak menginfeksi orang lain atau untuk menjaga bintil-bintil agar tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Pengobatan yang bertujuan untuk menghilangkan benjolan dapat dilakukan dengan menggunakan laser, bedah beku, atau penggoresan.
Beberapa pilihan obat yang paling sering digunakan adalah asam asilat atau cantharidin. Asam salisilat dapat membantu menghilangkan bintil, sedangkan cantharidin dapat mengobati lesi yang ditimbulkan dari kondisi ini. Terkadang, dokter juga akan meresepkan obat krim.
Konsultasikan kondisi kesehatan kamu dengan klinik raphael secara gratis melalui meng-klik gambar dibawah ini. Tunggu apalagi segera konsultasikan secepatnya karena kami akan berikan solusi yang terbaik.
Komentar
Posting Komentar