Hipogonadisme dapat terjadi dikarenakan adanya gangguan pada kelenjar seks, baik itu pada pria ataupun wanita. Kondisi ini dapat menyebabkan kelenjar seks di tubuh hanya dapat memproduksi sedikit atau tidak sama sekali menghasilkan hormon. Hormon seks sendiri memiliki perang yang penting, bukan hanya terkait seksualitas tetapi juga kondisi tubuh secara menyeluruh.
Pada pria, kelenjar ini terletak pada testis sedangkan pada wanita terletak pada indung telur (ovarium). Hormon seks pada wanita memiliki fungsi sebagai mendukung perkembangan payudara serta juga mengatur siklus menstruasi. Sementara itu pada pria, hormon ini berfungsi sebagai menunjang pertumbuhan testis serta juga produksi sperma.
Penyebab dan Jenis Hipogonadisme
Penyebab
hipogonadisme dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu hipogonadisme primer dan juga
sekunder. Berikut ini merupakan perbedaannya:
1.
Hipogonadisme primer
Hipogonadisme primer ini terjadi diakibatkan adanya masalah pada kelenjar gonad atau kelenjar seks. Kelenjar tersebut umumnya sudah mendapatkan sinyal perintah dari otak untuk memproduksi hormon seks, tetapi kelenjar tersebut tidak dapat untuk memproduksinya. Berikut ini penyebab dari hipogonadisme primer, antara lain:
- Hemokromatosis (terlalu banyaknya zat besi pada tubuh)
- Adanya infeksi yang serius
- Kelainan genetik
- Operasi pada organ seksual
- Penyakit autoimun
- Penyakit hati dan juga ginjal
- Radiasi
- Testis tidak turun
2.
Hipogonadisme sekunder
Hipogonadisme sekunder dapat terjadi diakibatkan adanya masalah pada otak. Kesalahan ini terdapat pada hipotalamus dan juga kelenjar pituitary yang mengendalikan kerja kelenjar gonad. Penyebab dari hipogonadisme sekunder, diantaranya :
- Defisiensi nutrisi
- Gangguan kelenjar pituitary
- Penderita HIV/AIDS
- Kecelakaan pada kelenjar
pituitari ataupun hipotalamus
- Kelenjar genetik, seperti
sindrom Kallmann yaitu ketika hipotalamus tidak dapat berkembang secara normal.
- Obesitas
- Operasi otak
- Pengunaan obat-obatan tertentu
yang menekan sistem kekebalan tubuh dalam jangka panjang
- Penurunan berat badan yang
drastis
- Adanya tumor dekat kelenjar pituitari
Tanda dan Gejala Hipogonadisme
Tanda gejala yang biasanya muncul pada pria, antara lain:
- Impotensi
- Kurangnya gairah seksual
- Kehilangan massa otot
- Osteoporosis
Sedangkan gejala yang dapat muncul pada wanita, antara lain:
- Badan terasa panas
- Siklus menstuari yang tidak teratur
- Menurunnya gairah seksual
- Terhambatnya pertumbuhan payudara
- Perubahan energi tubuh dan juga suasana hati
Diagnosis Hipogonadisme
Diagnosis akan ditegakkan dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pemeriksaan sperma pada pria
- Pemeriksaan darah
- Pemeriksaan kadar zat besi
- Pemeriksaan kadar hormon prolaktin
- Pemeriksaan hormon tiroid
- Pemeriksaan genetik
- USG, untuk mengetahui adanya gangguan pada indung telur seperti kista ovarium
- CT scan ataupun MRI guna untuk memeriksa kemungkinan adanya tumor pada kelenjar hipofisis.
Sangat
disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter kelamin terbaik apabila memili gejala yang
telah disebutkan diatas. Hal tersebut dilakukan guna untuk mendapatkan penangan
yang tepat dan juga cepat sebelum terjadinya komplikasi yang lebih serius.
Komentar
Posting Komentar